Rabu, 24 Oktober 2012

Sejarah Fc INTERNAZIONALE MILANO

Football Club Internazionale Milano S.p.A atau lebih dikenal dengan nama Inter Milan adalah sebuah klub sepak bola profesional asal Italia yang bermain di Seri A Liga Italia. Inter Milan mempunyai julukan sebagai il Nerazurri (si biru hitam), il Biscone (si ular besar), dan juga La Beneamata (yang tersayang). Klub bermain di Seri A (divisi pertama) sejak tahun 1908, dan pendukung Internazionale disebut Interisti. Tahun 2010 adalah pencapaian terbaik kedua bagi Inter sepanjang sejarah sejak berdiri. Meraih lima gelar sekaligus (Serie A, Coppa Italia, UEFA Champions League, Supercoppa Italiana, dan FIFA Club World Cup). Inter bermain di stadion Giuseppe Meazza dan berlatih di Angelo Moratti Sports Center (dikenal juga sebagai La Pinetina) sebuah fasilitas latihan di Appiano Gentile.

Sejarah

Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908 yang merupakan perpecahan dari Milan Criket and Football Club, yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memisahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain internasional.
Klub ini memenangkan juaranya pada tahun 1910 dan yang kedua pada tahun 1920. Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 1921, Inter termasuk salah satu tim yang keluar dari FIGC dan mengikuti liga yang dibentuk oleh C.C.I (Confederazione Calcistica Italiana). C.C.I merupakan organisasi tandingan FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) yang dibentuk oleh tim-tim yang meminta rencana pengurangan anggota Serie-A. Inter berada dalam grup B dalam liga tersebut. Setelah hanya mampu mengumpulkan 11 angka, Inter berada di posisi terbawah klasemen akhir. Hanya bertahan satu musim akhirnya C.C.I bubar karena akhirnya dicapai persetujuan dengan FIGC melalui petisi yang dilayangkan oleh Direktur harian La Gazzetta dello Sport yakni Emilio Colombo dan dikenal dengan petisi Comprommeso Colombo. Tim-tim yang berlaga di liga C.C.I pun bergabung kembali dalam FIGC, yang mengakibatkan format dan kompetisi disusun ulang dengan menggabungkan tim-tim yang berlaga di liga C.C.I dan Serie-A FIGC sesuai dengan poin-poin kesepakatan dalam petisi tersebut. Karena Inter berada di posisi terbawah sehingga Inter harus mengikuti fase Spareggi (Babak kualifikasi pen-degradasi-an), dan Inter berhasil lolos kembali bermain di kompetisi Serie A setelah mengalahkan SC Italia-Milan 2-0 kemudian Libertas Firenze dengan agregat 4-1 (3-0 & 1-1) di kualifikasi Spareggi tersebut.
Selama era fasisme Inter berganti nama menjadi Società Sportiva Ambrosiana setelah bergabung dengan Unione Sportiva Milanese pada tahun 1928. Bahkan setahun kemudian presiden klub terpilih Oreste Simonotti mempatenkan nama Inter menjadi AS Ambrosiana pada tahun 1929, untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini, dan pada akhirnya pada tahun 1931, presiden baru Inter Ferdinando Pozzani mengubahnya lagi menjadi AS Ambrosiana-Inter. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka pada tahun 1930 dan setelah itu mereka mendapatkan trofi keempat pada tahun 1938. Inter pertama kali memenangkan Copa Italia (Piala Italia) pada tahun 1940 yang saat itu dipimpin oleh Giuseppe Meazza, dan pada tahun yang sama mereka memenangkan trofi kelima mereka, meskipun Meazza mengalami cedera. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.
Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio Herrera, Inter memenangkan tiga trofi pada tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Pada tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.
Setelah masa keemasan pada tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya pada tahun 1971 dan kedua belas kalinya pada tahun 1980. Pada tahun 1970 dan 1980, Inter juga memenangi dua trofi Piala Italia pada tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yang ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yang lain dari biasa atau yang mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal "calciopoli" yang ikut menyeret beberapa klub besar Italia yang terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya. Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.

Inter kembali menjadi juara pada tahun 2008,2009 dan 2010. Inter juga adalah satu-satunya tim yang belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Serie A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Pada musim 2009-10 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Seri A selama 5 Musim secara beruntun.
Internazionale juga memenangi Piala UEFA mereka tiga kali. Pertama di musim 1990/1991 melawan AS Roma/ Di musim 1993/1994, Inter meraih gelar Piala UEFA dengan mengalahkan klub Austria Casino Salzburg. Di kemenangan Piala UEFA mereka untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio di Parc des Princes, Paris.
Inter baru memenangi lagi Liga Champions untuk yang ketiga kalinya pada musim 2009-10 dengan mengalahkan klub asal Jerman, Bayern München di Final, setelah sebelumnya pada Babak semifinal Internazionale secara mengejutkan mengalahkan klub asal Spanyol, Barcelona yang saat itu sangat diunggulkan karena pada musim kompetisi 2008-09 meraih 6 gelar disemua ajang.
Inter menjadi tim asal Italia pertama yang meraih treble winners setelah memenangi semua kompetisi pada musim 2009-10 diantaranya Scudetto Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions.

Warna dan Lambang

  


lambang klub adalah huruf FCIM di dalam sebuah lingkaran, yang didesain pada tahun 1908, pelukis yang mendesain logo klub yang bertahan hingga sekarang ini adalah Giorgio Muggiani yang juga merupakan salah seorang yang menggagas terbentuknya Inter.
Inter identik dengan warna hitam biru. Warna hitam mewakili gelapnya malam dan biru mengambarkan langit. Sempat terjadi perubahan saat Inter digabungkan dengan Unione Sportiva Milanese pada tahun 1928, yaitu kostum mereka berganti putih dengan tanda palang merah di bagian dada, namun setelah Perang Dunia II usai, Inter kembali ke warna awal mereka.

 

Presiden Klub

Nama Tahun
Giovanni Paramithiotti 1908–1909
Ettore Strauss 1909–1910
Carlo de Medici 1910–1912
Emilio Hirzel 1912–1914
Luigi Ansbacher 1914
Giuseppe Visconti di Modrone 1914–1919
Giorgio Hulss 1919–1920
Nama Tahun
Francesco Mauro 1920–1923
Enrico Olivetti 1923–1926
Senatore Borletti 1926–1929
Ernesto Torrusio 1929–1930
Oreste Simonotti 1930–1932
Ferdinando Pozzani 1932–1942
Carlo Masseroni 1942–1955
Nama Tahun
Angelo Moratti 1955–1968
Ivanoe Fraizzoli 1968–1984
Ernesto Pellegrini 1984–1995
Massimo Moratti 1995–2004
Giacinto Facchetti 2004–2006
Massimo Moratti 2006–sekarang

Stadion

 

Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang terletak di distrik San Siro di kota Milan, berkapasitas 85.000 orang. Stadion yang juga dikenal dengan nama San Siro ini memiliki nama asli Nuovo stadio Calcistico San Siro yang dibangun mulai tanggal 1 Agustus 1925 hingga 15 September 1926 oleh Piero Pirelli yang saat itu menjabat sebagai Presiden AC Milan dengan dana sekitar 5 juta lira. Stadion ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 september 1926 dengan pertandingan derby antara AC Milan melawan Inter Milan, yang dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6 - 3.
Stadion ini digunakan bersama dengan AC Milan, klub besar lain di Milan. Pada awalnya Stadion ini adalah Stadion kandang bagi AC Milan, hingga pada tahun 1935 AC Milan mengalami kebangkrutan dan harus menjual stadion tersebut pada Pemerintah kota Milan. Inter Milan kemudian menyewa Stadion ini dari Pemerintah kota Milan pada tahun 1947, sejak saat itu stadion ini digunakan sebagai kandang bagi Inter Milan dan AC Milan. Jauh sebelum menggunakan Stadion Giuseppe Meazza, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.
Nama Giuseppe Meazza dipilih sebagai nama Stadion pada tahun 1980 untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938, sekaligus mantan pemain Inter dan Milan. Suporter AC Milan lebih suka menggunakan nama "San Siro" untuk menyebut nama stadion ini, karena Giuseppe Meazza lebih identik sebagai ikon Inter Milan walaupun pernah bermain untuk AC Milan.
Saat ini Stadion Giuseppe Meazza dinilai oleh UEFA termasuk dalam 23 stadion di Eropa yg memiliki rating bintang 5.

Rekor

Inter menjadi satu-satunya klub di Seri A yang belum pernah turun ke Seri B, setelah klub Juventus harus turun ke Seri B pada musim 2006/2007 terkait dengan kasus Calciopoli atau pengaturan skor pertandingan.
Pada musim 2009-10 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Seri A selama 5 Musim secara beruntun.
Pada 2009-10, Inter Milan menjadi satu-satunya tim dari Italia yang meraih treble winner setelah memenangi tiga gelar sekaligus, yaitu: Seri-A, Coppa Italia dan Liga Champions disusul Quintuple dengan memenangi lagi Piala super italia dan Piala dunia antarklub FIFA pada 2010.
Menurut data-data dan statistik, Inter duduk di posisi ke-8 sebagai tim paling sukses di dunia.

Pelatih

Sejak pertama kali didirikan 59 pelatih telah melatih Inter Milan, pelatih pertama adalah Virgilio Fossati. Pelatih Yang paling lama melatih Inter Milan adalah Helenio Herrera, ia melatih selama 9 tahun (8 tahun berturut-turut), hingga saat ini masih tercatat sebagai pelatih tersukses dalam sejarah Inter Milan, dengan membawa Inter memenangkan 3 scudetto, 2 Piala Champions dan 2 piala Intercontinental.
José Mourinho adalah pelatih tersukses kedua dalam sejarah Inter Milan, ia melatih sejak 2 Juni 2008 hingga 29 Mei 2010. Pada musim pertama nya di Italia ia membawa Inter memenangkan gelar juara Seri A dan Piala Super Italia. Pada musim kedua ia membawa "La Beneamata" menorehkan sejarah sebagai klub Italia pertama yang meraih Treble.
Kemudian di musim 2010-11 Inter Milan dilatih oleh Rafael Benítez, menggantikan José Mourinho yang pindah ke Real Madrid, di era kepelatihan Benítez Inter menjuarai Supercoppa Italiana dan sukses pula menjadi Juara FIFA Club World Cup, tetapi di kancah Serie A posisi Inter yang selalu menjadi kampiun seri A sejak dari era Mancini dan Mourinho, hingga pertengahan musim harus terseok-seok hingga berada diposisi ke-7 klasemen seri A, Leonardo de Araújo yang pada musim sebelumnya melatih AC Milan akhirnya menggantikan posisi Rafael Benítez untuk melatih Inter Milan pada akhir Desember 2010 [12], Leonardo melatih hingga akhir musim 2010/2011 dan sukses memberikan 1 trofi Coppa Italia.

 


 

 



José Mourinho, pelatih Inter Milan 2008-2010

 

Gelar

  • TIM Trophy (7) 2002 2003 2004 2005 2007 2010 2011
  • Copa Presidente De La Republica (1) 1982
  • Copa Santiago Bernabeu (2) 1993 2001
  • Copa Franz Beckenbauer (1) 2008
  • Coppa Dell'Amicizia Italo-Francese (1) 1959
  • Coppa Sky (Pisa)(1) 2004
  • Coppa Sky (1) 2009
  • Coppa Sud Tirol (2) 2003 2005
  • Memorial Giorgio Ghezzi (1) 1992
  • Memorial Luigi Campedelli (1) 1993
  • Mohamed V Trophy (1) 1962
  • Ahmed Dahlan Trophy (5) 1939 1940 1941 1942 1943
  • Pirelli Cup (11) 1996 1997 2000 2001 2002 2003 2006 2007 2008 2009 2010
  • Torneo Natale Milano (1) 1934
  • Torneo Milano (1) 1993
  • Trofeo Valle D'Aosta (1) 1998
  • Trofeo Birra Moretti (3) 2001 2002 2007
  • Trofeo Ciudad De Vigo (1) 1996
  • Trofeo Ciudad de Palma (1) 2006
  • Trofeo Vincenzo Spagnolo (1) 1998
  • Triangolare Bolzano (1) 2005

Final

  • Piala/Liga Champions 2 1966/67, 1971/72
  • Piala UEFA 1 1996/97
  • Piala Eropa Tengah (Central Europe Cup) atau (Piala Mitropa) 1 1933
(Dahulu Piala Mitropa mempunyai kedudukan yang sama dengan Piala/Liga Champions pada masa sekarang)
  • Piala Italia 5 1958/59 1964/65 1976/77 1999/00 2006/07

  

Penghargaan Individual

FIFA World Player of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan FIFA World Player of the Year ketika bermain untuk FC Internazionale Milano:
  • Bendera Brasil 2002 – Ronaldo
  • Bendera Brasil 1997 – Ronaldo
  • Bendera Jerman 1991 – Lothar Matthäus
Ballon d'Or/European Footballer of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan Ballon d'Or ketika bermain untuk FC Internazionale Milano:
  • Bendera Brasil 1997 – Ronaldo
  • Bendera Jerman 1990 – Lothar Matthäus
World Soccer Player of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan the World Player of the Year ketika bermain untuk Internazionale Milano:
  • Bendera Brasil 2002 – Ronaldo
  • Bendera Brasil 1997 – Ronaldo
  • Bendera Jerman 1990 – Lothar Matthäus
FIFA Club World Cup Golden Ball
  • 2010 Bendera Kamerun Samuel Eto'o
UEFA Club Footballer of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan the UEFA Club Footballer of the Year ketika bermain untuk Internazionale:
  • Bendera Brasil 1997–98 – Ronaldo
  • Bendera Argentina 2009–10 – Diego Milito
Bravo Award
  • Bendera Brasil 1998 – Ronaldo
Italian Footballer of the Year
  • Guerin d'Oro
  • 1987 Bendera Italia Walter Zenga
  • 1989 Bendera Jerman Andreas Brehme
  • 1997 Bendera Italia Gianluca Pagliuca
  • 2002 Bendera Italia Christian Vieri
  • Oscar del Calcio
  • 1998 Bendera Brasil Ronaldo
  • 1999 Bendera Italia Christian Vieri
  • 2008 Bendera Swedia Zlatan Ibrahimović
  • 2009 Bendera Swedia Zlatan Ibrahimović
  • 2010 Bendera Argentina Diego Milito
African Footballer of the Year
  • 1996 Bendera Nigeria Nwankwo Kanu
  • 2010 Bendera Kamerun Samuel Eto'o
FIFA Ballon d'Or Kategori Pelatih Terbaik
  • 2010 Bendera Portugal José Mourinho
Panchina D'Oro
Pelatih yang mendapat gelar pelatih terbaik Serie A ketika melatih Inter Milan:
  • Bendera Italia Luigi Simoni 1997-1998
  • Bendera Italia Roberto Mancini 2007-2008
  • Bendera Portugal José Mourinho 2010-2011

Pencetak Gol Terbanyak di Kompetisi

  • Pencetak gol terbanyak di Piala Dunia
    • 2002 Bendera Brasil Ronaldo (8 Gol)
    • 2010 Bendera Belanda Wesley Sneijder (5 Gol)
  • Pencetak gol terbanyak di Piala/Liga Champions
  • 1964 Bendera Italia Sandro Mazzola (7 Gol)
  • Pencetak gol terbanyak di Piala UEFA/Liga Europa
    • 1994 Bendera Belanda Dennis Bergkamp (8 Gol)
    • 1997 Bendera Italia Maurizio Ganz (8 Gol)
  • Pencetak gol terbanyak di Piala Piala Winners UEFA
    • 1979 Bendera Italia Alessandro Altobelli (7 Gol)
  • Pencetak gol terbanyak di Italia/Seri A
    • 1927 Bendera Austria Anton Powolny (22 Gol)
    • 1930 Bendera Italia Giuseppe Meazza (31 Gol)
    • 1936 Bendera Italia Giuseppe Meazza (25 Gol)
    • 1938 Bendera Italia Giuseppe Meazza (20 Gol)
    • 1949 Bendera Hongaria István Nyers (26 Gol)
    • 1959 Bendera Argentina Bendera Italia Antonio Angelillo (33 Gol)
    • 1965 Bendera Italia Sandro Mazzola (17 Gol)
    • 1971 Bendera Italia Roberto Boninsegna (24 Gol)
    • 1972 Bendera Italia Roberto Boninsegna (22 Gol)
    • 1989 Bendera Italia Aldo Serena (22 Gol)
    • 2003 Bendera Italia Christian Vieri (24 Gol)
    • 2009 Bendera Swedia Zlatan Ibrahimović (25 Gol)

 


 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar